Kamis, 09 Desember 2010

Calon Pegawai Negeri Sipil 2010 ( CPNS )



Ajang mencari Keuntungan?????
Kali ini kita dihadapkan lagi pada pertarungan tak sebanding untuk menghadapi kerasnya ujian untuk menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil. Di setiap tahun beribu-ribu bahkan berjuta-juta orang tak berhenti mengantri untuk ikut dalam setiap babak peperangan ini, padahal untuk maju ke babak selanjutnya usaha yang mereka lakukan dan pengorbanan yang diberikan sangatlah besar serta tidak ada yaang bisa jaminan mereka bisa lolos dengan mulus. Inilah fenomena yang terjadi apabila pembukaan penerimaan CPNS di negeri kita sedang diselenggarakan oleh pemerintah. Ada hal baik yang bisa kita peroleh dengan hadirnya ajang ini namun banyak juga yang mendapat kesialan bahkan kerugian yang tidak terbayangkan besarnya hanya demi menjadi seorang Pegawai Negeri.
Memang semua orang berharap mereka bisa lolos sampai ke grand final dan akhirnya mereka lulus melampaui segala bentuk tes yang amat sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri kenyataan yang terjadi disekitar kita, menjabat dan punya kedudukan sebagai PNS dapat mensejahterakan kehidupan mereka, seperti semua orang percaya menjadi seorang Pegawai Negeri artinya mempunyai investasi sampai hari tua, hal itu  dikarenakan hidup mereka terjamin atau ada yang menjamin kelayakan kehidupan mereka sampai wafat. Jadi siapa sih yang tidak ingin mengikuti peperangan ini, meskipun hanya satu banding seribu kemungkinan kemenangannya.
Faktnaya ujian untuk masuk ke babak selanjutnya memang amat sangat sulit bahkan bisa dibilang impossible, tapi ada pepatah yang bilang “nothing is impossible” and “impossible is nothing” kalau kita ingin dan tidak berhenti berjuang serta berusaha dengan segala cara pasti tidak ada yang tidak mungkin semua hal bisa terjadi.  Ngomomg-ngomong dengan segala cara, ada cara yang mudah dan ada cara susah untuk mengikuti dan menjadi peserta dalam pertarungan ini. Yang mudah terlebih dahulu atau dengan cara gampangnya, lolos dan masuk ke babak selanjutnya hanya membutuhkan segepok dan setumpuk kertas yang dimasukkan kedalam amplop cokelat selanjutnya disogokin ke orang yang membutuhkan untuk memuluskan jalan mereka, nah kalau cara yang ini namanya disebut dengan “menyuap”. Cara yang kedua hanya ditempuh oleh orang yang nekat yang dibarengi dengan keberuntungan dan miracle serta keajaiban apabila dia bisa lolos dan lulus sampai ke grand final, karena hampir tidak ada kemungkinan dan harapannya sangatlah kecil bisa lulus mengikuti tes ini.
Bayangkan saja dengan cara yang mudah saja setiap orang masih harus bersaing untuk bisa masuk ke babak selanjutnya. Pertarungan dimulai dari babak penyisihan, dan di babak ini masih banyak keberuntungan yang bisa mereka peroleh, namun apabila sudak memasuki babak semi final persaingan semakin ketat. Apalagi kalau mau masuk kebabak final dan grand final, sudah tidak dapat dibayangkan betapa sulitnya melampaui ujian ini, karena bukan hanya dengan usaha PDKT saja dan kenalan “orang dalam” di meperketat silaturahminya,  namun sangatlah penting mempertebal isi amplop untuk memudahkan urusan, sebab yang paling banyak dan paling besar amplopnya, merekalah yang akan menjadi pemenang dalam peperangan ini. Sedangkan untuk orang yang nekat maka bersiap-siaplah untuk kalah tapi tidak perlu nangis darah karena mereka hanya mempertaruhkan keberuntungan dan nasib baik saja.
Satu dari hal baik yang dapat kita perolah dari diadakannya ajang ini adalah beberapa orang dapat memperoleh keuntungan yang tidak terduga-duga. Mulai dari orang yang menantikan pundi-pundi kertas berselebaran dimeja dan kursi panas mereka sampai orang yang pandai memanfaatkan peluang. Contohnya saja, mereka yang pandai mencari keuntungan dengan ajang ini bisa memanfaatkan pengumuman mengenai informasi penerimaan PNS untuk diperjual belikan, dengan harga yang lumayan dan keuntungan yang lumayan juga. Peluang yang lebih besar diperoleh bagi mereka yang dapat memuluskan perjalanan para kontestan untuk masuk kebabak selanjutnya, pasti akan berlipat-lipat dan bertubi-tubi keuntungan yang dapat mereka peroleh. Jadi ajang ini  memang ajang untuk mencari peruntungan bagi setiap orang.
Layaknya sebuah pertarungan pasti ada yang menang dan ada yang kalah, banyak sekali yang gugur dalam pertarungan ini dikarenakan hanya beberapa orang dan hanya dengan jumlah yang sedikit saja yang memang benar-benar dibutuhkan untuk menempati posisi tertentu. Namun, yang menjadi fenomena dan perbincangan terus-menerus adalah persaingan yang begitu ketat dan sangat sulit untuk masuk dan lolos menjadi Pegawai Negeri. Dari waktu-ke waktu hawa pertempuran dalam ajang ini semakin memanas. Bagaimana mungkin tidak posisi yang diperebutkan tidak sebanding dengan peserta yang mengikuti pertempuran ini. Maka dari itu, setiap orang harus berjuang sangat keras dan berkorban apa saja agar apa yang mereka impikan dapat tercapai. Dengan situasi dan kondisi demikian, banyak sekali orang atau oknum yang suka memafaatkan peluang. Peluang untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat ganda dengan hanya bermodalkan janji palsu. Sudah jelas sekali dan tidak dapat dirahasiakan, memanfaatkan oknum tertentu dapat memuluskan perjalanan mereka untuk masuk ke babak selanjutnya, namun tidak ada yang bisa menjamin mereka akan lolos kembali ke ujian selanjutnya jika ada pesaing lainnya yang lebih baik dan lebih kuat.
Bagi mereka yang tidak bisa lolos lagi ke babak selanjutnya hanya bisa gigit jari dengan kerugian dan pengorbanan yang besar. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena oknum tersebut tidak dapat bertanggung jawab dan tidak mau tau atas kegagalan yang mereka hadapi. Oknum yang tidak bertanggung jawab hanya bisa menjanjikan ketidakpastian dan hanya sampai pada batas tertentu saja mereka dapat membantu, sedangkan untuk memasuki babak selanjutnya mereka harus mencari dan memerlukan oknum lain untuk melancarkan urusan mereka. Seperti itulah kir-kira persaingan untuk menjadi Pegawai Negeri di Indonesia tercinta ini, Negara yang berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undand serta berlandaskan dengan norma agama. Sekarang setiap peserta yang ingin mengikuti ajang ini pun harus mengikuti alur permainan yang telah menjadi budaya dan sudah menjadi aturan main yang harus di patuhi. Jika tidak, hanya mereka yang pandai mencari dan memanfaatkan peluang saja yang mendapat keuntungan. Memang bukan kompetisi yang seimbang mengingat pesertanya tidak sebanding ditambah lagi banyak sekali orang-orang dan oknum yang tidak bertanggung jawab yang selalu memanfaatkan kelemahan dan kesulitan pesertanya.
Bagi siapa saja peserta yang mengikuti peperangan tak seimbang ini maka bersiap-siaplah untuk mundur dan kalah, bahkan harus siap bila bukan keberuntungan yang diperoleh tapi malah kerugian yang didapat. Tidak sedikit pengorbanan yang harus diberikan untuk bisa lulus dan menjdi  PNS, karena yang sudah-sudah bukan hanya harta benda yang ludes habis agar bisa lulus tes saja, namun kehormatan juga dipertaruhkan agar tidak memperoleh malu apabila gagal dalam ujian. Jadi sebenarnya PNS ini ajang keberuntungan diperuntukkan bagi siapa? Mereka yang menjadi peserta, atau mereka yang pandai memanfaatkan peluang?
   
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar